Cara Mengolah Buah Kakao (Biji Cokelat) Menjadi Coklat Batangan Siap Makan
Healty99 - Cokelat yang biasa kamu konsumsi, baik itu coklat putih maupun hitam berasal dari biji buah pohon Theobroma cacao, yaitu salah satu jenis tumbuhan tropis yang menghasilkan buah namun penuh dengan biji.
Buah kakao memiliki bentuk lojong dengan bagian ujung mengkerucut, berkulit tebal dan saat dibelah akan terdapat tumpukan biji yang tersusun rapi. Kakao tidak memiliki daging buah, melainkan plup yaitu sejenis lapisan tipis berwarna putih, melekat pada biji dan memiliki rasa asam-asam manis.
Plup kakao tidak dimanfaatkan namun bisa dinikmati seperti menikmati permen, dan biasanya akan dibuang / dikumpulkan jika rasa sudah menjadi hambar.
Baca juga : Manfaat Daun Pohon Kakao
Nah pada kesempatan kali ini akan mengulas mengenai bagaimana cara mengolah biji buah kakao yang baru dipanen / mentah hingga siap konsumsi alias menjadi cokelat bubuk → cokelat batangan.
Pengolahan Biji Kakao Menjadi Coklat Batang
Pada dasarnya pengolahan biji buah kakao menjadi cokelat tidak jauh berbeda dengan mengolah biji kopi menjadi kopi bubuk siap seduh. Umumnya akan ada beberapa tahap yang harus dilewatkan mulai dari fermetasi, pengeringan, pemanggangan, penghalusan dan baru siap pakai.
Berikut proses pembuatan sekaligus langkah-langkah yang bisa kamu ketahui.
1. Pemanenan
Sumber foto : pixabay/eliasfallaPertama ialah dilakukan pemanenan buah pada pohonnya langsung. Buah kakao yang siap dipanen akan berwarna kuning hijau atau kuning ke-emasan. Akan tetapi kakao banyak jenisnya, seperti kakao hitam dan ungu.
Setelah dipetik buah akan dibelah untuk diambil bagian dalam (biji) secara keseluruhan. Biji tampak diselimuti lapisan tipis (plup) dan jika kamu belah lagi akan tampak warna keungguan pekat.
2. Fermentasi
Sumber foto : istockProses fermentasi dilakukan untuk menghilangkan lapisan tipis atau plup yang melekat pada biji, sehingga nanti saat dikeringkan tidak terdapat kotoran yang melekat dan mempermudah pengolahan.
Cara fermentasi biji kakao cukup sederhana, kamu hanya perlu meletakan biji kedalam sebuah wadah lalu ditutup dengan kain dan biarkan selama 2 - 3 hari.
Proses ini umumnya dilakukan sebanyak 2 - 3 kali fermentasi dengan memindahkan biji ke kotak (wadah) fermentasi baru, atau setidaknya proses dilakukan hingga lapisan plup cukup berkurang.
3. Pengeringan
Sumber foto : pixabay/5671698Setelah masa fermentasi berlalu, langkah selanjutnya ialah cuci biji dengan air hingga benar-benar bersih. Kamu boleh menggunakan sikat halus agar mendapatkan hasil yang jauh lebih baik.
Jika sudah bersih tinggal keringkan di bawah terik sinar matahari hingga kadar air menyusut jauh. Proses pengeringan bisa memakan waktu 3 - 4 hari atau tergantung cuaca, namun paling tidak sampai kadar air kurang dari 6%.
4. Pemanggangan / sangrai
Sumber foto : istockLangkah selanjutnya ialah dilakukan pemanggangan atau sangrai. Proses sangrai bertujuan untuk menentukan rasa dari biji kakao, sekaligus agar nanti menghasilkan kualitas terbaik dan rasa yang nikmat tentunya.
Disatu sisi ini juga mengurangi kadar air yang tadinya sekitar 6% menjadi lebih kering yaitu sekitar 2%.
Berikut alat yang diperlukan dan cara sangrai biji kakao :
- Kompor
- Centong besi
- Pan / kuali
Langkah pengerjaan :
- Sangrai biji kakao tanpa menggunakan minyak selama 30 - 45 menit dengan suhu antara 110°C - 120°C.
- Gunakan api kompor ukuran kecil hingga sedang.
- Pastikan kamu selalu membolak-balik biji selama proses sangrai, karena jika tidak bagian sisi biji akan menjadi gosong.
- Setelah mencapai waktunya dan warna biji kakao sudah tampak menjadi lebih coklat merata, angkat dan biarkan dingin pada suhu ruangan.
Note : Terlalu lama sangrai bisa menyebabkan gosong dan pada akhirnya akan menyebabkan rasa pahit berlebih, bahkan ini bisa merubah rasa coklat nantinya saat dimakan.
5. Penghalusan
Sumber foto : pixabay/sarangsi0Setelah disangrai / panggang, berikutnya akan dilakukan penghalusan menjadi bubuk alias serbuk seperti tepung.
Caranya ialah pertama kupas kulit / cangkang dari biji kakao, yap biji kakao memiliki lapisan kulit pelindung embrio biji yang umumnya ada pada semua jenis biji-bijian.
Kupas dan masukan kedalam alat penghalus (kamu bisa gunakan blender, alat tumbuk, batu giling atau sejenisnya), setelah halus kemudian saring untuk mendapatkan butiran yang lebih kecil.
Sampai disini biji kakao sudah siap pakai, dalam artian sudah menjadi cocoa powder / bubuk coklat / dark coklat, jika ingin menjadikan cokelat batangan maka akan dilakukan proses pemasakan serta penambahan bahan.
Note : Biji coklat yang telah dihaluskan menjadi bubuk (murni) memiliki rasa pahit, oleh karena itu bentuk bubuk lebih sering dipakai untuk campuran kue / perisa.
6. Cokelat batangan (manis)
Sumber foto : pixabay/AlexanderSteinBerikut proses pembuatanya menjadi cokelat batangan dengan rasa manis.
Bahan yang dibutuhkan :
- 70 gram coklat powder (bubuk)
- 25 gram gula pasir
- 5 gram minyak makan (bisa minyak kelapa sawit)
Langkah pengerjaan :
- Siapkan panci yang di isi air kemudian panaskan.
- Siapkan mangkok kaca lalu masukan coklat powder, gula pasir dan minyak.
- Letakan diatas pancing yang berisikan air, cara memasaknya ialah mirip seperti di kukus yang mana mengandalkan panas dari air menididih.
- Aduk-aduk hingga tercampur rata kemudian angkat dan tuang kedalam cetakan khusus coklat batang.
- Tunggu hingga mengeras dan siap untuk dinikmati.
Note : Kamu bisa melakukan penambahan susu bubuk dan kacang-kacangan seperti almond, mete atau lainnya sebagai variasi.
Selesai dan selamat mencoba sendiri dirumah.
Baca terus informasi lainnya di healty99.com seputar kakao.
Artikel terkait :