Panduan Menanam Bawang Merah di Lahan Bekas Sawah
Healty99 - Bawang memiliki komoditas yang besar dipasaran, mengingat bahan bahan makanan satu ini sangat diperlukan. Selain sebagai bumbu penyedap, bawang juga kerap digunakan pada sejumlah olahan makanan sehari-hari.
Oleh karena itu tanaman satu ini diharuskan mampu selalu memenuhi kebutuhan pasar, dan diharapkan ada banyak pentani yang menggunakan teknik terbaiknya dalam budidaya.
Disisi lain bawang juga termasuk dalam tanaman yang mudah tubuh, bahkan hasil panen bisa memakan waktu hanya dua bulan lamanya.
Untuk itu pada kesempatan artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara menanam aliad budidaya bawang merah di lokasi sawah atau bekas tanam padi.
Panduan Menanam Bawang Merah di Bekas Padi
Allium ascalonicum merupakan jenis bawang yang cocok ditanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan rentan ketinggian mulai dari dari 0 hingga 900 mdpl.
Selain itu, waktu bulan yang pas untuk menanam adalah saat akhir musim penghujan dan pertengahan musim kemarau. Tujuanya ialah untuk mempermudah perawatan karena menghindari serangan penyakit seperti hama serangga dan infeksi jamur.
Nah, daripada panjang lebar. Berikut langkah dan panduan menanam bawang merah bekas lahan sawah.
1. Persiapan lahan
Pertama yang pasti kamu memerlukan pembuatan lahan. Bawang termasuk tanaman yang berumur pendek, tetapi saat masa pertumbuhan mereka membutuhkan sumber nutrisi yang banyak.
Pengolahan lahan merupakan hal yang utama untuk mengembalikan unsur hara dan mickro organisme dalam tanah, sehingga pada akhirnya tahan menjadi lebih subur dan kaya akan nutrisi.
Setidaknya ada tiga tahapan dalam pengolahan tanah pada lahan bekas sawah, yang pertama ialah dengan pembuatan bedengan atau gundukan berukuran L x T x P, lebar 1.5 m dan tinggi 50 cm, serta jarak panjang antar bedengan berkisar 50 cm.
Kedua dengan dilakukan kegiatan pencangkulan atau pembalikan permukaan tanah bedengan secara bertahap dan setelah itu dibiarkan selama satu minggu. Fungsinya ialah untuk mempercepat proses pengomposan, penguraian serta meratakan unsur nutrisi didalam tanah.
Cara ketiga ialah dengan mencacah gumpalan-gumpalan permukaan yang tanah dan masih berukuran bersar, biasanya ini berlaku untuk kawasan yang sudah cukup kering sehingga dengan tujuan mendapatkan tekstur tanah yang lebih halus
2. Pupuk dasar
Pada saat awal penanaman bawang merah, tanaman membutuhkan sejumlah nutrisi dalam jumlah yang cukup banyak. Oleh karena itu kondisi tanah harus dalam subur dan mengandung beragam unsur hara.
Untuk memperbaiki struktur tanah dan unsur hara kamu bisa manfaatkan pupuk kotoran hewan fermentasi atau pupuk kimia sintetis.
Selain itu pastikan juga bahwa pH tanah dalam kondisi yang sesuai yaitu berkisar dibawah 6. Namun jika pH tanah terlalu asam maka kamu bisa lakukan pemberian pupuk dolomit terlebih dahulu sekitar 5 ton untuk per ha dengan di sebarkan secara merata.
Pemberian pupuk kandang sebagai dasar juga sangat penting, salah satunya ialah memperbaiki porositas secara alami, meningkatkan mikro organisme serta nutrisi di dalam tanah.
Kamu bisa memberikan pupuk kotoran hewan seperti kambing sebanyak 11 - 15 ton untuk /ha yang ditaburkan secara merata dan di diamkan selama kurang lebih 1 minggu.
Memang secara umum dalam budidaya bawang merah dengan konvensional sumber nutrisi tanaman unsur hara makro di dapat dengan pemberian pupuk kimia. Pupuk kimia digunakan dengab disebar dan dicampurkan pada tanah bedengan atau galian.
Setidaknya dalam setiap 1 hektar lahan diperlukan campuran pupuk urea 200 kg, KCL 150 kg dan SP-36 300 kg untuk /ha.
Tetapi jika kamu menginginkan budidaya bawang merah secara full organik dari segi pupuk, maka setidaknya kamu harus menggunakan kotoran hewan yang jauh lebih banyak dengan tujuan supaya bisa memenuhi unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman.
Paling tidak kamu membutuhkan sekitar 60 sampai 80 ton pupuk kotoran hewan fermentasi dalam setiap hektarnya.
3. Penanaman bibit
Sumber foto : istockSetidaknya ada 6 varietas bibit bawang merah unggulan dari data badan Litbang Pertanian. Varietas tersebut terdiri dari bima brebes, maja, kuning, katumi, mentes dan sembrani.
Beberapa jenis bibit unggulan tersebut memiliki potensi hasil panen mencapai 10 sampai 26 ton untuk setiap hektar.
Oleh karena itu saat sebelum melakukan penanaman, ada baiknya kamu mengetahui jenis bibit bawang merah yang terbaik, sehat dan unggul.
Salah satu ciri-ciri bibit bawang merah yang sehat ialah memiliki warna mengkilap, tidak terdapat cacat maupun luka, tidak keropos atau busuk serta paling tidak bobot 1 umbi mencapai 3 - 4 gram.
Saat masa tanam semai biasanya bibit sangat rawat terkena serangan jamur, oleh karena itu untuk mengatasinya kamu bisa merendam bawang dengan air selama kurang lebih 15 menit.
Setelah itu diamkan sebentar dan diberi taburan gliocladium dan trichoderma sebanyak 100 sampai 250 gram untuk setiap 50 kg bawang merah siap tanam.
Tips lain untuk menanam bibit ialah kamu bisa lakukan pembelahan umbi menjadi 3 bagian atau 1/3 dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan tunas daun.
Berapakah jarak tanam bawang merah?
Jarak tanam bawang pada gundukan atau bedeng tanah tidak perlu terlalu dalam. Kamu hanya perlu meletakan bibit bawang dengan pucuk yang tidak terlalu tertimbun tanah.
Sedangkan untuk jarak tanam sangat direkomendasikan sekitar 15 cm x 20 cm atau bisa juga dengan memakai jarak 20x20 cm dengan tujuan memaksimalkan tempat.
4. Pupuk susulan
Untuk penanaman bawang merah secara konvensional pemupukan susulan sangat penting dan setidaknya dilakukan sebanyak dua kali. Kamu bisa menggunakan jenis pupuk urea dengan dosis yang sama.
Pada minggu ke 2 atau tanaman sudah mencapai 15 hari, kamu bisa memberikan pupuk ZA 250 kg dan KCL 25 kg /ha sebagai tambahan. Pada minggu ke empat atau usia 35 hari berikan lagi pupuk ZA 200 kg dan KCL 25 kg /hektar.
Hal yang harus kamu perhatikan saat akan memberi pupuk ialah dua hari sebelum pemberian pupuk tanaman tidak boleh di siram dengan air, hari ketiga pupuk dapat disebar di atas gundukan tanah secara merata pada pagi hari sebelum jam 10 lalu di dengan siram air secukupnya.
Untuk kegiatan pemupukan lanjutan pada sistem budidaya organik maka kamu bisa memanfaatkan pupuk POC alias pupuk organik cair yang dilarutkan dengan air atas perbandingan 1 : 10.
Agar mendapatkan hasil umbi yang baik pertanian bawang merah organik, sebaiknya kamu memberikan pupuk POC sekitar 1 minggu atau 10 hari sekali dengan dosis 1 liter lauran POC yang di encerkan dan di siram pada setiap 1 meter persegi gundukan.
5. Perawatan tanaman bawang merah
Dalam melakukan perawatan budidaya bawang merah memang harus dilakukan serutin mungkin, hal ini meliputi antara pengendalian rumput liar, penyiraman dan pengendalian hama penyakit yang menyerang.
Mengingat masa penanaman dilakukan saat musim kemarau, maka bentuk aktivitas penyiraman tanaman dapat dilakukan dengan 3 kegiatan secara bertahap sesuai usia bawang tumbuh.
Berikut seberapa sering budidaya tanaman bawang merah disiram berdasarkan sesuai usia tanam yang banyak dilakukan para petani secara umum.
- Umur 0 - 5 hari penyiraman sebanyak 2 kali saat pagi dan sore hari.
- Umur 6 - 25 hari penyiraman dilakukan 1 kali saat pagi hari.
- Umur 26 - 60 hari penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali saat pagi dan sore hari.
- Umur 51 - 55 hari penyiraman dilakukan 1 kali saat siang hari.
- Untuk 56 hari seterusnya sampai masa panen penyiraman sudah dihentikan.
Dalam bentuk perawatan rutin, pengendalian rumput liar dan gulma memang harus sangat di perhatikan.
Tujuanya ialah supaya tidak bertambah banyak dan semakin sulit di basmi, selain itu kehadiran gulma juga bisa menyerap nutrisi yang seharusnya untuk tanaman utama.
Gulma berupa rerumputan liar biasanya hadir di antara sela-sela tanaman bawang merah. Maka saat masih muda gulma sebaiknya langsung dibasmi karen akar mereka masih terlalu lunak dan mudah untuk di cabut sekaligus tidak menggangu umbi bawang.
Perawatan juga dapat dipengaruhi oleh unsur tanah dimana jika tanah kaya akan mikro organisme dan bahan organik lainnya, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan sehat, kuat dan tidak mudah terserang penyakit.
Oleh karena itu tanah merupakan salah satu bagian penting saat awal penanaman dengan pemberian pupuk organik.
Akan tetapi, walau tanaman dapat tumbuh subur mereka juga tidak menutup kemungkinan 100% aman. Bawang bisa saja terjangkit hama penyakit dalam masa pertumbuhan hingga panen.
Oleh karena itu kamu ada baiknya melakukan kegiatan perawatan semaksimal mungkin dengan menggunakan bahan-bahan yang alami saat pengendalian OPT menyerang tanaman bawang merah.
Beberapa pakar penelitian juga mengemukakan bahwa dengan melakukan pemberian pupuk jenis hayati yang memiliki kandungan trichoderma, mikoriza arbuskula, nitrococcus dan nitrobacter secara rutin diketahui dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Penggunaan pupuk kimia memang sebaiknya dihindari, tetapi jika terpaksa sebaiknya kamu memakai dosis seminim mungkin. Selain itu penggunaan pupuk kimia lebih baik dipakai saat benar-benar terdapat serangan hama atau OPT.
6. Masa panen
Setelah usia bawang merah mencapai 60 - 70 hari biasanya akan tampak ciri-ciri siap untuk dipanen.
Tanda bawang siap dipanen ialah pada bagian leher batang mulai melunak, batang sedikit rebah dan kondisi daun yang mulai menguning.
Selain itu saat dalam masa aktivitas panen, baiknya dilakukan saat gundukan tanah atau bedengan dalam keadaan kering dan dipanen saat cuaca sedang cerah. Tujuanya ialah untuk mencegah umbi agar tidak basah dan penyakit busuk bisa dihindari.
Saat umbi bawang telah di cabut langsung dijemur dibawah sinar matahari selama 1 hingga 2 minggu lamanya, kemudian dilakukan pemisahan atau sortir untuk menentukan kualitas bawang yang akan dijual.
Nah, cukup sampai disini proses, langkah atau panduan dari menanam bawang merah di kawasan bekas tanam padi.
Baca terus informasi lainnya di healty99.com seputar budidaya.
Artikel terkait :