Apa Penyebab Bau Mulut Menjadi Busuk?
Healty99 - Bau mulut merupakan masalah kesehatan umum yang sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari banyak orang. Bau tidak sedap memang tidak menyenangkan bagi mereka yang melakukan kontak dengan banyak orang.
Secara harfiah semua manusia bisa mengalami masalah bau mulut. Rongga mulut mengandung jutaan bakteri anaerob seperti fusobacterium dan actinomyces yang bekerja dengan memakan sisa makanan dan membusukkannya.
Proses ini menghasilkan pembentukan gas ofensif seperti hidrogen sulfida, metil mescaptan, kadaverin, skatol, putresin dan lainnya yang bisa menyebabkan bau tak sedap.
Jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik tentu saja akan menderita bau mulut. Untuk itu sebagian besar dari kita mengendalikannya dengan menyikat gigi secara teratur, membersihkan lidah, dan berkumur.
Beberapa Penyebab Umum Bau Mulut
Ada banyak faktor penyebab timbulnya aroma tidak sedap dari area mulut, semua bisa di karenakan penyakit, kurang kebersihan dan beberapa jenis makanan.
Untuk itu simak diantaranya berikut ini.
1. Kebersihan mulut yang buruk
Jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik, sehingga menjadi tempat bersembunyinya bakteri yang menghasilkan nafas (gas) beraroma busuk.
Bau mulut sangat parah pada mereka yang tidak menyikat gigi secara teratur dan kurang membersihkan saat setelah makan.
Saat tidur, produksi air liur berkurang. Air liur memiliki beberapa sifat antibakteri yang membantu menjaga kebersihan mulut.
Air liur mengandung molekul oksigen yang diperlukan untuk membuat rongga mulut menjadi aerob. Jadi pengurangan air liur saat tidur akan membuat kondisi yang menguntungkan bagi bakteri anaerob.
2. Dari makanan sehari-hari
Penyebab bau tidak sedap selanjutnya karena degradasi protein oleh bakteri, selain itu hampir semua produk makanan yang kaya protein mendukung hal tersebut.
Contohnya seperti daging, ikan, produk susu, telur, kue, kacang-kacangan, pir dan sebagainya bisa menyebabkan bau mulut muncul.
Selain itu beberapa bahan makanan lainnya bisa menghasilkan jenis bau tertentu yang mungkin tidak menyenangkan. Contohnya seperti bawang mentah bisa menghasilkan bau tak sedap yang khas.
Namun jika pembersihan dilakukan dengan benar, bau dapat dikurangi (terlepas dari jenis makanannya).
3. Biofilm
Ada pembentukan lapisan lengket tipis yang disebut biofilm pada lidah dan mukosa mulut. Lapisan ini tebal pada aspek posterior lidah dimana jutaan bakteri buruk terlihat.
Lapisan tebal pada lidah selalu berhubungan dengan bau mulut. Bahkan biofilm tipis dapat membuat kondisi anaerobik menguntungkan untuk proliferasi bakteri.
4. Karies gigi
Ini adalah proses destruktif yang menyebabkan dekalsifikasi dengan kerusakan email dan dentin yang mengakibatkan kavitasi pada gigi.
Karies gigi dapat terbentuk terutama oleh bakteri lactobacilli. Partikel makanan disimpan di dalam rongga ini dan dibusukkan oleh bakteri anaerob yang menghasilkan bau tak sedap.
Menyikat secara normal tidak akan menghilangkan sisa-sisa makanan dengan mudah dan karenanya menjadi busuk sepenuhnya.
Karies sering terjadi pada anak sekolah dan pada mereka yang tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Kekurangan kalsium dan vitamin juga dapat menjadi predisposisi karies.
5. Gingivitis (peradangan)
Gusi merupakan jaringan ikat pendukung yang menutupi batas bantalan gigi rahang. Fungsi utama gusi adalah memberi perlindungan.
Gingivitis adalah masalah yang terjadi karena ada peradangan pada area gusi. Berbagai penyebab jaringan gusi terinfeksi bisa memicu pembengkakan, nyeri dan keluarnya cairan.
Jika kondisinya menjadi lebih buruk, infeksi menyebar ke daerah peridontal yang menyebabkan keluarnya cairan terus menerus yang disebut pyorrhea.
Infeksi bahkan dapat mencapai tulang yang menyebabkan osteomielitis. Semua kondisi ini dapat menjadi penyebab bau mulut yang menyengat.
6. Retraksi gusi
Saat gusi ditarik dari gigi, ini akan membuat terbentuknya celah yang akan menyimpan partikel makanan dan menyebabkan bau mulut.
Makanan yang menyepil pada sela-sela di ronga mulut tentu akan mengalami pembusukan dan membuat aroma tidak sedap.
7. Plak gigi dan deposit karang gigi
Plak dan karang gigi kerap terbentuk terutama di celah antara gigi dan gusi. Ini akan menjadi tempat sembunyi bagi sisa-sisa makanan dan bakteri penyebab bau mulut.
Kurang rutinya menggosok gigi menjadi salah satu penyebab utama plak gigi terbentuk
8. Gigi palsu
Pengguna gigi tiruan mungkin mengeluh tentang bau yang tidak sedap karena terselipnya sisa-sisa makanan kecil.
Menyikat gigi yang benar mungkin tidak dapat dilakukan pada pengguna gigi tiruan terutama gigi tiruan cekat.
9. Tembakau
Mengunyah tembakau, merokok dikaitkan dengan bau mulut. Bau tembakau itu sendiri tidak menyenangkan bagi orang lain.
Disisi lain tembakau dapat mengiritasi selaput lendir dan menyebabkan bisul dan pembengkakan. Gingivitis dan pyorrhea sering terjadi pada pengunyah tembakau.
Pengguna tembakau juga bisa memicu keasaman lambung dengan eruktasi. Semua ini menyebabkan bau yang menyengat.
10. Diabetes melitus
Hampir semua pasien diabetes menderita mengalami nafas tidak enak. Lidah berlendir, borok bisul lapisan di rongga mulut, peningkatan kadar gula bertanggung jawab atas hal tersebut.
Itu karena pertumbuhan bakteri pada pasien diabetes sangat cepat daripada individu non diabetes.
11. Puasa dan dehidrasi
Mulut kering mendukung aktivitas bakteri menjadi meningkat. Jadi kondisi apapun yang menyebabkan kekeringan di mulut akan membuat nafas menjadi tidak enak.
Meskipun partikel makanan diketahui menghasilkan bau mulut, puasa juga bisa menghasilkan hal yang sama. Ini dikarenakan produksi air liur juga berkurang selama puasa.
12. Penyakit lambung & kerongkongan
Pelepasan gas dan makanan menghasilkan uap nafas yang tidak menyenangkan.
Tidak hanya itu, kelainan pada fungsi sfingter bawah dapat memungkinkan makanan untuk memuntahkan ke atas menyebabkan bau mulut.
Bau mulut juga sering terjadi pada gastritis, tukak lambung dan kanker lambung.
Nah, itulah beberapa penyebab umum bau mulut dapat terjadi pada seseorang.